Kamis, 05 Februari 2015

Cara Menemukan Gaya Menulis

9 komentar

Setiap orang memiliki ciri khasnya masing-masing, termasuk di dalam hal tulis-menulis. Ciri khas itu disebut warna, dalam hal tulis-menulis bisa jadi itu gaya menulis. Tentang gaya menulis ini, banyak orang yang sering dibuat pusing untuk menemukannya. Mereka sering berpikir gaya menulis seperti apa yang mereka harus kembangkan. Menurut saya, tidak usah terlalu pusing-pusing, saking pusingnya sampai tidak optimal dalam persiapan menulis (baca: http://ayotuliscerita.blogspot.com/2015/02/persiapan-sebelum-menulis.html). Nah, bagaimana kalau lakukan langkah-langkah berikut ini:

Pertama, kenali dirimu terlebih dahulu. Pernah dengar tentang konsep kepribadian? Ada yang bersifat koleris, ada yang sanguinis, melankolis dan plegmatis. Gaya menulis juga akan ditentukan dari sana. Orang bertipikal melankolis akan mendayu-dayu dalam tulisannya. Orang yang koleris akan terkesan garang dan to the point. Sementara mereka yang sanguinis akan menggebu-gebu dalam bercerita. Sebaliknya mereka yang plegmatis akan mengalir santai dengan kejutan-kejutan yang tersimpan.

Kedua, kenali kecendrunganmu dalam menggambarkan sesuatu. Jika kamu diminta untuk menggambar suasana malam yang mencekam, bagaimana kamu akan menceritakannya? Ada penulis yang menggambarkan kesan mencekam lewat narasi yang kuat, sebaliknya ada juga dengan deskripsi yang kuat. Selain itu ada yang bisa menggunakan keduanya. Kalau kamu bagaimana?

Ketiga, latar belakang kamu apa? Latar belakang seseorang akan menentukan gaya menulisnya. Bisa jadi itu latar belakang sosial, latar belakang akademik, budaya dan segala macamnya. Jika kamu orang sains, menulis dengan sentuhan sains akan lebih mudah, begitu pula jika kamu orang sosial dan sebagai macamnya.

Keempat, dari apa yang sering kamu baca atau nikmati. Seseorang cenderung mengikuti hal-hal yang ia senangi. Jika dia sering membaca fiksi fantasi maka dia akan senang menulis genre yang sama, begitu juga lainnya. Sadar tidak sadar, apa yang sering kita geluti akan mempengaruhi pribadi kita.

Kelima, terakhir, yakinkan dirimu tentang tujuan apa yang hendak kamu capai saat menulis. Dengan tujuan yang jelas, kegiatan menulis akan terarah.

Nah, itulah sedikit tentang cara menemukan gaya menulis dari saya, jika kamu punya cara yang lain mari berbagi di kotak komentar. Keep writing!

Sumber gambar: seekingintellect.com
Read more...

Persiapan Sebelum Menulis

1 komentar

Sebelum melakukan kegiatan menulis setidaknya ada beberapa persiapan menulis yang harus dilaksanakan. Baik itu dari segi fisik ataupun mental. Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan menulismu tidak terhambat di tengah jalan. Tentu saja seorang penulis perlu meminimalisir kebuntuan saat melakukan kegiatan menulis, karena jika hal itu terjadi padamu di tengah jalan maka fokus akan buyar dan ujung-ujungnya kegiatan menulis bisa terhenti. Ada beberapa persiapan sebelum menulis yang harus kamu lakukan, apalagi untuk kamu yang baru belajar menulis. (baca juga: http://ayotuliscerita.blogspot.com/2015/02/belajar-menulis.html)

Baiklah, berikut ini persiapan fisik yang perlu kamu lakukan:

Pertama, siapkan kertas, pena atau perangkat menulis lainnya. Jika kamu menulis secara manual, lebihkan porsi kertas dan pena untuk jaga-jaga. Siapkan peraut pencil atau penghapus jika kamu menggunakan pensil. Namun ketika kamu menggunakan PC/laptop hal yang perlu dipersiapkan adalah cek kondisi baterai dan aplikasi pengolah kata. Pastikan fitur autosave pengolah katamu aktif.

Kedua, siapkan kamus. Menyiapkan kamus ini penting jikalau kamu perlu mencari perbandingan diksi atau mengartikan kata-kata yang sulit. Untuk mengecek sebuah kata baku atau tidak dan segala macam.

Ketiga, referensi. Siapkan buku atau referensi apapun sebelum kamu menulis, agar tulisannya tidak sekadar mengada-ada. Nama lainnya adalah riset.

Keempat, siapkan cemilan atau apapun yang membuat kegiatan menulismu menyenangkan. Hal ini untuk menghindari jemu saat menulis beberapa puluh menit atau beberapa jam!

Selain persiapan fisik, aspek non-fisik berikut ini juga penting:

Pertama, jenis tulisan yang ingin kamu buat. Sebelum menulis kamu tentu sudah memutuskan ingin menulis apa. Fiksi atau non fiksi. Kemudian turunan dari salah satunya. Apakah itu prosa atau syair. Apakah itu opini atau karya tulis ilmiah.

Kedua, genre. Jika kamu menulis fiksi atau opini, hal selanjutnya yang harus kamu tentukan adalah genre. Apakah itu fiksi dewasa, remaja atau anak-anak. Apakah itu opini tentang sosial, lingkungan, hukum dan lain-lain.

Ketiga, tema. Tema tulisan penting agar tulisanmu tidak lari ke mana-mana.

Keempat, latar atau objek kajian serta unsur instrinsik lainnya. Sempurnakan tulisanmu dengan kelengkapan-kelengkapan lainnya.

Nah, itulah persiapan sebelum menulis yang dapat saya bagikan. Mungkin kamu punya cara yang lain. Bagaimana kalau kita berbagi dengan menuliskannya di kolom komentar. Semangat menulis!

Read more...

Belajar Menulis

0 komentar

Salah satu kemampuan dasar manusia bisa jadi adalah menulis karena dari sejak dini manusia sudah menempuh kegiatan yang namanya belajar menulis. Tanpa diajari pun sebenarnya kita juga sudah mempelajarinya, menulis garis, menulis coretan. Kemudian ketika kita telah beranjak sedikit besar maka barulah kita belajar menulis kata.  Kita diajari untuk menulis nama sendiri, menulis kata-kata yang teramat dekat dengan diri kita. Lalu setelah itu belajarlah kalimat, paragraf hingga tulisan yang utuh. Dan tentu saja juga belajar untuk membacanya.

Yang dibutuhkan untuk belajar menulis itu hanya kemauan

Banyak orang beranggapan bahwa untuk terampil menulis itu butuh bakat, jawabnya memang benar demikian, hanya saja bakat bukan hal yang dominan. Dalam menulis, peran serta bakat hanyalah 10 persen, sementara selebihnya adalah kemauan yang menghasilkan usaha. 90 persennya adalah seberapa sering penamu bergoyang, seberapa sering keyboard-mu ditekan. Nah, jika kamu sudah mempunyai 90 persen itu, apakah 10 persen lainnya (bakat) masih sangat berarti?

Yang membuat anda terampil adalah mengulangnya

Apakah pepatah ini familiar di telingamu? Hafal jalan karena ditempuh, hafal kaji karena diulang. Sesuatu yang dikerjakan secara berulang-ulang akan menjadi familiar dan gampang diingat atau dilakukan. Penulis sering mendatangi diskusi-diskusi kepenulisan, setiap kali saya dan teman-teman bertanya apa kiat agar anda bisa menulis dengan baik jawabannya selalu sama: menulis, menulis dan menulis.

Yang membuat menulis itu mudah adalah mengiringinya dengan membaca

Menulis dan membaca itu berhubungan erat. Satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Jika kamu sering menulis tapi jarang membaca, tulisan tidak lebih dari daun kering yang gampang diterbangkan angin. Dengan membaca kamu akan mempunyai banyak bahan, banyak argumen yang bisa kamu masukkan ke dalam tulisanmu agar tulisanmu enak dibaca dan punya jati diri (bukan manusia saja yang punya jati diri lho).

Jika kamu ingin jadi penulis terkenal, lakukan sekarang juga

Tidak perlu menjadi anak sastra atau bahasa agar bisa menjadi penulis hebat. Menjadi dirimu sendiri itu sudah cukup, karena semua orang berhak bercerita. Ibaratnya, ada hak orang lain dari setiap cerita/pengalaman/pelajaran berarti yang kamu temukan dalam hidupmu. Jika saja kamu bukan orang yang bisa dengan gampang menceritakan secara lisan, maka menulis adalah pilihan. Jika kamu terkendala dalam menulis, yuk kita belajar menulis bersama. Kita pasti bisa.

referensi:
[tulisan] pengalaman
[gambar] audreyhepburnbooks.wordpress.com
Read more...

 

Belajar Menulis Copyright © 2015 Minima Template. Designed by BTDesigner . Powered by Blogger